Whatsapp Menjadi Pilihan Guru
Memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19,
banyak sektor yang terdampak akibat mewabahnya virus mematikan ini. Demikian
juga sektor pendidikan tak lepas dari pengaruh pandemi. Namun bagaimanapun juga pendidikan harus
terus berjalan. Proses belajar mengajar yang normalnya dilakukan secara tatap
muka di kelas harus beralih melalui aplikasi-aplikasi yang kini banyak
tersedia.
Dalam kondisi seperti itu, guru dipaksa
terus meningkatkan kemampuannya dalam membuat media pembelajaran interaktif.
Guru juga harus memiliki kemampuan yang baik dalam menggunakan teknologi
informatika.
Ada banyak aplikasi yang dapat digunakan
untuk pembelajaran. Namun, terdapat
beberapa aplikasi yang populer di kalangan guru dan pelajar yakni edmodo,
google classroom, google meet, zoom, dan whatsapp.
Edmodo merupakan aplikasi yang memiliki
tampilan menyerupai Facebook. Melalui aplikasi ini guru dapat membagikan materi
dalam bentuk file. Peserta didik dapat membuka dan mengunduhnya. Menggunakan
Edmodo guru dan peserta didik dapat berinteraksi dengan tulisan di kolom
komentar.
Google classroom adalah aplikasi pembelajaran yang dikembangkan Google. Seperti Edmodo, aplikasi ini memiliki halaman forum yang dapat dilihat semua anggota
kelas. Guru dan peserta didik dapat saling berinteraksi melalui tulisan di
kolom komentar. Aplikasi ini juga memiliki bagian tersendiri untuk tugas siswa.
Google
Meet merupakan layanan komunikasi video yang juga dikembangkan Google. Dalam
aplikasi ini guru dan peserta didik dapat berkomunikasi secara langsung melalui
video di samping tulisan melalui layanan chat.
Guru juga dapat menampilkan materi dalam bentuk power point.
Zoom
adalah aplikasi komunikasi menggunakan video yang dapat digunakan melalui
perangkat seluler maupun desktop. Seperti halnya Google Meet, melalui Zoom guru dapat menyapa peserta didiknya
secara langsung melalui video dan juga chat.
Whatsapp merupakan aplikasi media sosial yang sangat lazim digunakan oleh
pemilik smartphone. Dikutip dari akun
resminya di Twitter, Kamis (25/2/2021), Whatsapp mengatakan kini sudah melayani
lebih dari dua milyar pengguna aktif bulanan. Aplikasi ini dapat menyajikan
pesan dalam bentuk tulisan, suara, dan video. Selain itu, Whatsapp juga dapat
digunakan untuk melakukan panggilan berupa suara dan video.
Dari kelima aplikasi tersebut, Whatsapp
menjadi pilihan yang termudah untuk dijangkau oleh peserta didik. Tak heran
jika banyak guru yang menggunakannya sebagai sarana dalam pembelajaran jarak
jauh. Selain dapat digunakan untuk mengirim file materi berupa tulisan, suara
dan gambar, melalui Whatsapp guru juga dapat menyapa peserta didiknya melalui
panggilan video. Bahkan kini, Whatsapp dapat melakukan panggilan video lebih
dari satu orang. Seperti dilansir KOMPAS TV, bahwa sejak Mei 2020, pengguna
Whatsapp ternyata sudah bisa melakukan video
call hingga 50 orang melalui whatsapp web.
Bagi peserta didik, Whatsapp lebih mudah
diakses daripada aplikasi lainnya. Mengingat kondisi ekonomi mereka yang
beragam. Tidak semua peserta didik memiliki smartphone
dengan kecanggihan yang sama. “Pakai edmodo berat Bu di hp saya,” ucap Hadi
salah satu siswa kelas XII TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) SMKN 7 JEMBER. Kemampuan siswa dalam
menggunakan aplikasi juga berbeda-beda. “Saya tidak tahu di mana letak tugasnya
di google classroom, Bu,” kata Rio siswa kelas XI TKRO (Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif).
Begitu juga dengan kemampuan mereka
dalam membeli paket data internet. Kebanyakan peserta didik keberatan untuk
belajar via zoom atau google meet karena mereka tidak memiliki cukup paket data
untuk melakukannya.
Sementara itu, Dian, guru bahasa Inggris
di sekolah yang sama, mengaku, melihat respon peserta didik lebih cepat dengan
menggunakan Whatsapp, membuat dirinya beralih dari Google Classroom ke
Whatsapp. “Di Google Classroom respon anak-anak lama dan tidak semua peserta
didik dapat mengaksesnya. Menggunakan Whatsapp, mereka lebih aktif dalam
pembelajaran dan pengumpulan tugas. Jadi saya tetap mengunggah materi di Google
Classroom, karena kesepakatan di sekolah menggunakan aplikasi Google classroom
atau edmodo, kemudian saya menyapa anak-anak lewat Whatsapp group.” terangnya.
Kondisi yang dialami Dian juga dialami
oleh sebagian besar guru di sekolah kejuruan tersebut. Mereka juga menggunakan
Whatsapp sebagai sarana pembelajaran jarak jauh. Dengan begitu diharapkan jarak
tak lagi menjadi penghalang terlaksananya proses belajar mengajar. Guru tetap
dapat menyampaikan materi dan pesan moral atau nasihat-nasihat melalui Whatsapp.
Komentar
Posting Komentar