KAJIAN BAHASA DAN MEDIA: BINGKAI BERITA MEDIA ONLINE PRABOWO MENJADI MENTERI PERTAHANAN
Oleh: Pipiet Palestin Amurwani
Sebagai satu-satunya lawan politik di pilpres 2019,
Prabowo menjadi sorotan publik pasca dilantiknya Jokowi sebagai Presiden RI
periode 2019-2024. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengungkap bingkai pemberitaan tentang Prabowo menjadi Menteri
Pertahanan di tiga media online yaitu
Kompas.com, BBC News Indonesia, dan CNBC Indonesia. Data yang berhasil
dikumpulkan berupa kata kerja yang dianggap menunjukkan citra yang ingin
diberikan media-media tersebut pada sosok Prabowo. Sumber data yaitu media
online Kompas.com 25 Oktober 2019 “Prabowo
Jadi Menteri Pertahanan, Gerindra: Nation Call, BBC News Indonesia 21 Oktober
2019 “Prabowo Subianto sanggupi jadi menteri Jokowi, oposisi akan 'makin
lemah', dan CNBC Indinesia 21 Oktober 2019 “Jadi Menteri, Prabowo Diminta
Jokowi Urus Pertahanan RI”. Data tersebut dianalisis menggunakan teori analisis bingkai V Murray Edelman yaitu
mengarahkan pandangan khalayak akan suatu isu dan membentuk pengertian mereka
akan suatu isu dengan menggunakan kata-kata tertentu yang menandakan bagaimana
fakta atau realitas dipahami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bingkai yang
dikontruksi oleh media Kompas.com dan BBC News Indonesia cenderung menempatkan
Prabowo pada posisi yang sangat dibutuhkan oleh Presiden Jokowi, sebaliknya
media CNBC Indonesia mengkontruksi beritanya dengan memposisikan Prabowo
sebagai seorang yang mendekati Jokowi karena menginginkan posisi tertentu.
Abstrak
Sebagai satu-satunya lawan politik di pilpres 2019,
Prabowo menjadi sorotan publik pasca dilantiknya Jokowi sebagai Presiden RI
periode 2019-2024. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengungkap bingkai pemberitaan tentang Prabowo menjadi Menteri
Pertahanan di tiga media online yaitu
Kompas.com, BBC News Indonesia, dan CNBC Indonesia. Data yang berhasil
dikumpulkan berupa kata kerja yang dianggap menunjukkan citra yang ingin
diberikan media-media tersebut pada sosok Prabowo. Sumber data yaitu media
online Kompas.com 25 Oktober 2019 “Prabowo
Jadi Menteri Pertahanan, Gerindra: Nation Call, BBC News Indonesia 21 Oktober
2019 “Prabowo Subianto sanggupi jadi menteri Jokowi, oposisi akan 'makin
lemah', dan CNBC Indinesia 21 Oktober 2019 “Jadi Menteri, Prabowo Diminta
Jokowi Urus Pertahanan RI”. Data tersebut dianalisis menggunakan teori analisis bingkai V Murray Edelman yaitu
mengarahkan pandangan khalayak akan suatu isu dan membentuk pengertian mereka
akan suatu isu dengan menggunakan kata-kata tertentu yang menandakan bagaimana
fakta atau realitas dipahami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bingkai yang
dikontruksi oleh media Kompas.com dan BBC News Indonesia cenderung menempatkan
Prabowo pada posisi yang sangat dibutuhkan oleh Presiden Jokowi, sebaliknya
media CNBC Indonesia mengkontruksi beritanya dengan memposisikan Prabowo
sebagai seorang yang mendekati Jokowi karena menginginkan posisi tertentu.
Kata Kunci:
Gerindra, Kabinet Jokowi, Oposisi, Politik
Pendahuluan
Saat
ini perkembangan media sangat pesat, berlomba-lomba menyajikan berita yang
paling akurat dan terpercaya. Salah satunya adalah media internet atau media online yang dapat melayani khalayak
dengan jangkauan lebih luas. Media online (online
media) adalah media massa yang tersaji secara online di situs web (website)
internet (Romli, 2012). Keberadaan
media online saat ini lebih banyak
digunakan oleh masyarakat umum daripada media cetak karena mudahnya fasilitas
internet untuk mengakses berita-berita.
Pers
memegang peranan penting dalam penyampaian informasi berita. Pers diharapkan
selalu berada pada posisi netral dalam menyampaikan beritanya. Hal itu
dikarenakan berita yang disajikan melalui media akan sangat mudah menggiring
opini publik dan memberikan citra tertentu. Namun, pada kenyataannya selalu ada
kepentingan yang mengikuti suatu pemberitaan.
Terdapat beberapa
penelitian terdahulu mengenai bingkai berita
yaitu Kholik (2019) yang meneliti tentang bingkai yang dikonstruksi oleh Harian
Umum Media Indonesia yang merupakan surat kabar harian yang di bawah naungan
pemilik yang sekaligus sebagai ketua umum partai NasDem melihat peristiwa
terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat
menggantikan Anas Urbaningrum melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Bali.
Penelitian tersebut menggunakan model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald
M. Kosicki untuk menganalisis konstruksi realitas yang dilakukan oleh Harian
Umum Media berita terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono menjadi ketua Umum
Partai Demokrat. Hasilnya bahwa pemilik media memberikan pengaruh sangat besar
yang berdampak pada keberpihakkan pemberitaan media. Atmadja Levina (2014) juga
pernah meneliti tentang isu yang ditonjolkan maupun dihilangkan media online
dalam membingkai sosok Ahok sebagai pemimpin politik sekaligus pemerintahan
masyarakat beretnis Cina. Dalam penelitiannya Levina menggunakan metode
analisis framing Robert N. Entman yang memiliki empat elemen framing. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa sosok Ahok dikontruksi oleh media online sebagai
pemimpin politik sekaligus pemerintahan yang bijaksana dan sudah biasa
menghadapi isu SARA. Peneliti lain yaitu
Putra Eka (2014) yang meneliti tentang bagaimana Kompas.com dan Detik.com
membingkai pemberitaan mengenai capres Jokowi menjelang pemilihan presiden 2014
periode waktu 4 Juni – 5 Juli 2014 dengan menggunakan metode Zhongdang Pan dan
Gerald M. Kosicki untuk melihat bagaimana Kompas.com dan Detik.com membingkai
pemberitaan mengenai capres Jokowi menjelang pemilihan presiden 2014 periode
waktu 4 Juni – 5 Juli 2014. Hasil penelitian menujukkan bahwa pemberitaan yang
disajikan oleh Kompas.com mengenai sosok capres Jokowi secara tidak langsung
berpihak kepada pihak Jokowi sedangkan dalam Detik.com Jokowi digambarkan
sebagai capres yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Meski demikian,
pemberitaan positif tentang Jokowi masih mendominasi oleh Detik.com.
Penelitian
ini memfokuskan kajiannya pada bingkai yang dikonstruksikan oleh media online Kompas.com, BBC News Indonesia
dan CNBC Indonesia pada berita Prabowo menjadi Menteri Pertahanan dengan
menggunakan metode bingkai V Murray Edelman. Tujuannya yaitu untuk mengungkap
cara media-media tersebut membingkai berita sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapainya. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
gambaran pada pembaca bahwa berita yang sama akan memberikan interpretasi yang
berbeda jika disampaikan dengan cara yang berbeda. Sehingga, para pembaca harus
bijak dalam menyikapi setiap berita yang disajikan oleh media.
Metodologi
Penelitian
Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif. Data yang disajikan berupa kata kerja yang
terdapat pada penggalan-penggalan berita yang dapat digunakan untuk mengungkap
makna-makna yang tersembunyi. Sumber data diperoleh dari berita tentang Prabowo
Menjadi Menteri Pertahanan di media online
yaitu Kompas.com 25 Oktober 2019 “Prabowo
Jadi Menteri Pertahanan, Gerindra: Nation Call, BBC News Indonesia 21 Oktober
2019 “Prabowo Subianto sanggupi
jadi menteri Jokowi, oposisi akan 'makin lemah', dan CNBC Indinesia 21 Oktober
2019 “Jadi
Menteri, Prabowo Diminta Jokowi Urus Pertahanan RI”. Data yang diperoleh
dikelompokkan dan dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian menggunakan
metode analisis bingkai V Murray Edelman untuk mengungkap pesan-pesan
tersembunyi di balik berita. Edelman
mensejajarkan bingkai sebagai kategorisasi pemakaian perpektif tertentu dan
kata-kata tertentu pula yang menandakan bagaimana fakta atau realitas dipahami.
Dalam penelitian ini, kata-kata yang dimaksud adalah kata kerja tertentu yang
dianggap sebagai gagasan utama untuk mengarahkan pandangan khalayak akan suatu
isu dan membentuk pengertian mereka akan isu tersebut.
Hasil
dan Pembahasan
Penelitian
ini dilakukan untuk mengungkap bingkai pemberitaan tentang Prabowo menjadi
Menteri Pertahanan di tiga media online yaitu
Kompas.com, BBC News Indonesia, dan CNBC Indonesia. Data dalam penelitian ini berupa kata kerja baik
berbentuk aktif maupun pasif yaitu 7 (tujuh) kata kerja aktif dan 2 (dua) kata
kerja pasif (data terlampir).
Kompas.com
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa media Kompas.com cenderung menempatkan Prabowo
sebagai orang yang dibutuhkan Jokowi karena kompetensinya untuk mengisi salah
satu posisi di kabinetnya. Seperti dalam kutipan berikut;
(1)
“Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai
Gerindra Andre Rosiade mengungkapkan latar belakang apa yang mendasari Ketua
Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menerima
tawaran Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.”
Frasa
kata kerja “menerima tawaran” memiliki makna menerima sesuatu yang ditawarkan.
Seperti yang tercantum dalam KKBI (2018) bahwa arti dari tawaran salah satunya
adalah sesuatu yang ditawarkan. Artinya ada sesuatu yang ditawarkan oleh
seseorang dalam hal ini Jokowi kepada Prabowo. Dengan kata lain, kutipan di
atas menyiratkan bahwa Prabowo tidak mengejar posisi tersebut melainkan hanya
menerima tawaran atas dasar Nation Call.
Dari sisi penutur, Andre Rosiade
merupakan Wakil Sekretaris Jendral Partai Gerindra. Tentu saja dia akan sangat
hati-hati dalam beropini. Sebisa mungkin opininya pasti harus mendukung Prabowo
Subianto sebagai Ketua Partai Gerindra. Seperti nampak juga pada kutipan di
bawah ini;
(2)
“Hal itu tak lepas dari konsep yang diajukan Prabowo kepada Jokowi mulai
soal kedaulatan energi, pangan, air hingga pertahanan dan keamanan.”
Kata “diajukan” merupakan kata kerja
pasif yang dapat dimaknai bahwa dalam kutipan tersebut Prabowo memiliki
kompetensi dalam hal pertahanan sehingga layak dan pantas untuk dijadikan
menteri pertahanan. Kata kerja pasif “diajukan” lebih dipilih untuk digunakan daripada
kata kerja aktif “mengajukan” untuk menghindari kesan bahwa Prabowo membidik
posisi tertentu dalam kabinet. Meskipun bermakna sama namun kata “diajukan”
lebih halus maknanya dari pada kata “mengajukan”.
BBC.News
Seperti
halnya dalam media Kompas.com, bahasa yang digunakan dalam media BBC.News
mengisyaratkan bahwa Jokowi membutuhkan sosok Prabowo. Terbukti dalam
kutipan-kutipan berikut;
(3) “Prabowo
Subianto sanggupi jadi menteri Jokowi, oposisi akan 'makin lemah'”
Kutipan di atas merupakan judul berita di media
BBC.News. Kata kerja “sanggupi” memberikan makna bahwa subyek kalimat, Prabowo
Subianto menerima suatu permintaan atau tawaran untuk menjadi menteri Jokowi.
(4)
“Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan siap
menjadi menteri di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, menyusul pertemuannya
dengan Jokowi bersama wakil ketua umumnya, Edhy Prabowo, di Istana Merdeka,
Jakarta, Senin (21/10) sore.”
Frasa kata kerja “menyatakan siap” juga menunjukkan ada pihak yang
meminta Prabowo menjadi menteri Jokowi.
(5)
“Prabowo mengatakan
Presiden Jokowi meminta untuk
memperkuat kabinet dan keputusan Gerindra adalah "siap apabila
diminta".”
Kata kerja “meminta”
setelah subyek kalimat Presiden Jokowi dapat memberi makna bahwa Jokowi membutuhkan
Prabowo untuk memperkuat kabinetnya.
(6)
“Jokowi mengundang Prabowo datang ke Istana
hari Senin (21/10) sekitar pukul 16.00 WIB saat Presiden Jokowi memanggil sejumlah orang yang disebut
sebagai calon menteri.”
Kata kerja
“mengundang” memberi kesan bahwa Jokowi mengistimewakan Prabowo dan menggunakan
kata kerja “memanggil” untuk orang lain.
CNBC Indonesia
Berbeda dengan kedua media di atas,
CNBC Indonesia menggunakan bahasa yang menyiratkan bahwa Prabowo yang berusaha
mendapatkan posisi dalam kabinet Jokowi. Kutipan-kutipan berikut mendukung
analisa tersebut;
(7)
“Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merapat ke Istana Negara pada Senin kemarin (21/10/2019), sehari
setelah pelantikan Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-KH Maruf Amin di Gedung
DPR/MPR Minggu 20 Oktober lalu.”
(8)
“Ia datang sekitar
pukul 16.00 WIB, mengenakan kemeja putih sebagaimana sejumlah tokoh lain yang
juga turut datang ke istana. Sinyal menjadi menteri pertahanan semakin kuat
mengarah pada Prabowo.”
Kedua kutipan di atas dengan menggunakan kata kerja “merapat” dan
“datang” menunjukkan bahwa Prabowo sengaja mendekati Jokowi untuk suatu tujuan
tertentu.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa bingkai yang dikontruksi oleh media
Kompas.com dan BBC News Indonesia cenderung menempatkan Prabowo pada posisi
yang sangat dibutuhkan oleh Presiden Jokowi. Prabowo dicitrakan sebagai tokoh
yang memiliki kompetensi dalam pertahanan sehingga layak untuk dipilih Jokowi
untuk menjadi menteri pertahanan. Sebaliknya
media CNBC Indonesia mengkontruksi beritanya dengan memposisikan Prabowo
sebagai seorang yang sengaja mendekati Jokowi karena menginginkan posisi
tertentu.
Daftar
Pustaka
Atmadja,
XL. 2014. “Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Sosok Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok) di Media Online”. Jurnal
E-Komunikasi.
Kholik,
Idham. 2019. “Bingkai Berita Media Indonesia Tentang Terpilihnya Susilo Bambang
Yudhoyono Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat”. Journal Magister Ilmu Komunikasi.
Putra,
GE. Nugroho, A. Suprihartini, T. 2014. “Bingkai Media Terhadap Pemberitaan
Capres Jokowi Pada Pilpres 2014”. Ejournal3.
Romli, ASS. 2012. Jurnalistik
Online: Panduan Mengelola Media Online. Bandung: Nuansa. 2012)
Komentar
Posting Komentar